Sate maranggi versi mana yang kamu suka?

Memang ada berapa versi sate maranggi? Bukannya begitu-begitu aja? Saya sih tidak tau pasti. Tapi secara umum saya melihat ada 2 kelompok besar.

Yang pertama, satenya dibakar cenderung kering, ada yang pakai daging saja atau plus lemak yang disajikan juga secara kering, dikasih sambal oncom dan ketan uli bakar. Yang versi ini sering ditemui di daerah Cianjur, Bogor dan sekitarnya. Kalau saya menyebutnya ini sate maranggi versi Cianjur.

Yang kedua, satenya kadang dibakar tidak terlalu kering, daging saja atau plus lemak, tapi menyajikannya cenderung basah, dengan irisan tomat yang pedas (saya ga tau itu tomat atau cabe ya.. hehe), plus nasi timbel. Umumnya sering dijumpai di daerah Purwakarta dan sekitarnya. Saya menyebutnya ini sate maranggi versi Purwakarta.

O iya, buat yang belum tahu, sate maranggi ini cukup terkenal di Jawa Barat. Satenya umumnya dibuat dengan daging sapi, belakangan juga ada daging kambing dan ayam, yang di marinade (direndam dengan bumbu dan rempah yang khas) lalu dipanggang seperti biasa memanggang sate.

Pertama mencoba sate maranggi

Awalnya mengenal versi Cianjur, saat dulu sekitar th 2005 sering menginap di rumah nenek dari istri yang berlokasi di pusat kota Cianjur. Untuk sarapan pagi sering dibelikan sate maranggi yang katanya khas dan paling enak. Saat itu yang berjualan biasa dipanggil bu haji, berjualan dengan gerobak tepat di pojok jalan, depan gedung tua, Gedung Ampera (sekarang Cianjur FM). Jualannya dari pagi dan jam 9 pagi biasanya sudah habis. Kata nenek, maranggi di tempat bu haji ini yang paling enak.

Tadinya merasa aneh, kok pakai sambel oncom. Satenya sendiri saya suka, irisannya besar-besar dan rasa yg khas yang cenderung manis. Karena sering mencoba dengan sambal oncom, jadi suka karena ciri khasnya seperti itu.

Semenjak itu, kalau ke Cianjur selalu menyempatkan beli sate maranggi di bu haji ini. Saya tidak tau saat ini bu haji masih berjualan apa tidak, karena waktu beberapa kali ke Cianjur dan mencoba mencari tidak menemukan lagi sate maranggi khas Cianjur langganan nenek ini.

Kalau untuk yang versi Purwakarta, tentu saja mencobanya yang di Cibungur, Purwakarta. Kira-kira pertama mencoba di sini semenjak tol cipularang belum dibuka yang mana dulu selalu jadi jalan utama kalau orang mau ke Bandung, Subang atau Purwakarta. Lokasinya yang ada di perkebunan jati, membuat nyaman untuk istirahat selepas berkendara dari Jakarta sebelum melanjutkan perjalanan lagi.

Bedanya kalau yang versi Purwakarta, seringnya mencoba di tempat makan yang besar, bahkan yang di Cibungur itu bisa dibilang besar sekali saat ini. Kalau yang versi Cianjuran saya sering mencobanya yang di kaki lima atau gerobak dan belum sempat mampir di tempat makan yang besar, yang banyak di sekitar jalur Cianjur - Puncak.

Ketemu lagi sate maranggi Cianjur

Saat kemarin ajak anak jalan-jalan ke Jungle Land Sentul, sempat bingung cari tempat makan. Inginnya yang tidak terlalu sempit, agar si bocil tidak rewel saat makan, apalagi saat itu dia kecapekan habis main di Jungle Land.

sate maranggi cianjur

Ga disangka tidak jauh dari Jungle Land yang mengarah ke Sentul City ada tempat makan sate maranggi Cianjur. Letaknya di ruko seberang Alfamart Jungle Land (Sentul Nirwana). Kalau di google maps namanya Sate Maranggi Trotoar.

Sesuai ekspektasi sate dengan irisan cukup besar, dipanggang kering dan disajikan dengan sambal oncom. Rasa sate yang kaya bumbu dan cenderung manis, membuat saya lahap saat makan siang yang sudah telat. Tapi kali ini saya tidak pakai ketan uli, maunya pakai nasi karena perut sedang lapar.

punten...

Lalu versi mana yang saya suka? Kayaknya saya cenderung yang versi Cianjur. Terasa lebih khas saja

4 comments

  1. Baru tahu sate Maranggi kang, sepertinya enak ya. Kalo aku baik sate Maranggi Purwakarta atau Cianjur terima saja, yang penting gratis.😂

    ReplyDelete
    Replies
    1. Boleh mas, nanti tak traktir gratis. Gantian traktir gratis ke warteg ya.. he he... Btw, di deket sini ada warteg yang enak dan terkenal di jakarta lho mas

      Delete
  2. Sepertinya enak. Sayang diet saya sdh ketat, gak boleh makan daging lagi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. kayaknya sesekali boleh dilanggar cak itu diet nya. biar ga penasaran dengan rasanya :-)

      Delete

Post a Comment