Mulai Besok, Tidak Ada Lagi SMS Gratis
Menurut berita ini, mulai besok, Juni 2012 tak ada lagi sms gratis. Artinya semua sms harus berbayar dengan tarif tertentu. Akibatnya program-program promo gratis sms dan sejenisnya dari operator sudah tidak berlaku lagi. Alias seperti dulu lagi, setiap kirim sms harus berbayar. Besar nya berapa? Saya belum tahu. Mungkin sambil kita lihat besok saja tepatnya besaran tarif untuk sms yang diberlakukan.
Saya setuju sms gratis ditiadakan. Karena pada kenyataannya saya tidak menggunakan terlalu banyak sms yang diberikan gratis. Misalnya di operator yang saya pakai, setiap mengirim 5 sms, akan mendapatkan 100 sms gratis. Pada kenyataannya saya tidak menghabiskan 100 sms gratis tersebut. Paling hanya sekitar 10-an sms. Itu pun kalau lagi ada keperluan yang memerlukan banyak sms. Malah kadang-kadang bonus 100 sms gratis itu tidak saya gunakan sama sekali karena sudah keburu habis masa berlakunya. Biasanya hanya dibatasi sampai jam 5 sore.
Dengan ditiadakan sms gratis saya juga berharap tidak banyak lagi sms spam. Sms-sms yang tidak kita inginkan yang berupa penawaran produk, jasa dan bahkan usaha tipu-tipu. Yang paling menyebalkan sms semacam ini datang tidak mengenal waktu. Sedang enak-enaknya bekerja muncul sms penawaran kartu kredit. Tengah malam saat enaknya tidur terbangun dengan sms penawaran gadget terbaru dengan diskon yang tidak masuk akal. Dan pagi-pagi buta ada sms yang meminta diisikan pulsa (sms mama/papa). Dan siangnya dikit ada sms permintaan transfer ke rekening tertentu. Saya menduga sms gratis disalahgunakan untuk hal ini.
Dan tentu saja, seperti pada berita yang beredar, dengan sms tidak gratis maka akan membuat bisnis seluler lebih sehat. Ditengarai dengan program sms gratis operator pengirim yang mendapatkan untung secara tidak langsung. Sedang operator penerima mendapatkan beban trafik yang sangat tinggi dan tentu saja tidak mendapatkan apa-apa. Maka untuk mengimbanginya operator yang dirugikan tentu akan membuat program serupa agar ia juga mendapatkan keuntungan. Nah hal semacam ini kan tidak sehat dan harus diatur oleh pembuat regulasi.
Akhirnya kalau bisnis seluler sehat akibatnya adalah membaiknya layanan selular. Dan ujung-ujungnya kita sebagai pemakai jasa komunikasi yang merasakan manfaatnya.
Kali ini saya setuju dengan kebijakan pemerintah. Tentu dengan catatan sesuai dengan skenario yang baik. Tidak tahu kalau dalam pelaksanaannya nanti ternyata tidak sesuai yang diharapkan.
Saya setuju sms gratis ditiadakan. Karena pada kenyataannya saya tidak menggunakan terlalu banyak sms yang diberikan gratis. Misalnya di operator yang saya pakai, setiap mengirim 5 sms, akan mendapatkan 100 sms gratis. Pada kenyataannya saya tidak menghabiskan 100 sms gratis tersebut. Paling hanya sekitar 10-an sms. Itu pun kalau lagi ada keperluan yang memerlukan banyak sms. Malah kadang-kadang bonus 100 sms gratis itu tidak saya gunakan sama sekali karena sudah keburu habis masa berlakunya. Biasanya hanya dibatasi sampai jam 5 sore.
Dengan ditiadakan sms gratis saya juga berharap tidak banyak lagi sms spam. Sms-sms yang tidak kita inginkan yang berupa penawaran produk, jasa dan bahkan usaha tipu-tipu. Yang paling menyebalkan sms semacam ini datang tidak mengenal waktu. Sedang enak-enaknya bekerja muncul sms penawaran kartu kredit. Tengah malam saat enaknya tidur terbangun dengan sms penawaran gadget terbaru dengan diskon yang tidak masuk akal. Dan pagi-pagi buta ada sms yang meminta diisikan pulsa (sms mama/papa). Dan siangnya dikit ada sms permintaan transfer ke rekening tertentu. Saya menduga sms gratis disalahgunakan untuk hal ini.
Dan tentu saja, seperti pada berita yang beredar, dengan sms tidak gratis maka akan membuat bisnis seluler lebih sehat. Ditengarai dengan program sms gratis operator pengirim yang mendapatkan untung secara tidak langsung. Sedang operator penerima mendapatkan beban trafik yang sangat tinggi dan tentu saja tidak mendapatkan apa-apa. Maka untuk mengimbanginya operator yang dirugikan tentu akan membuat program serupa agar ia juga mendapatkan keuntungan. Nah hal semacam ini kan tidak sehat dan harus diatur oleh pembuat regulasi.
Akhirnya kalau bisnis seluler sehat akibatnya adalah membaiknya layanan selular. Dan ujung-ujungnya kita sebagai pemakai jasa komunikasi yang merasakan manfaatnya.
Kali ini saya setuju dengan kebijakan pemerintah. Tentu dengan catatan sesuai dengan skenario yang baik. Tidak tahu kalau dalam pelaksanaannya nanti ternyata tidak sesuai yang diharapkan.
Post a Comment
Post a Comment