Soto Madura Gubeng Pojok?

Soto hangat (foto: pribadi)
Pagi-pagi setelah perjalanan kereta api dari Jakarta, langsung dijemput saudara. Dan beliau yang menjemput tahu kalau muka kami tampak lelah karena perjalanan. Ditawari mau sarapan apa, mau yang hangat-hangat atau yang gimana.

Bingung juga karena tidak konsen. Dan biar cepat, karena sambil mikir ingin sarapan apa, tapi mobil jalan terus. Akhirnya ingin coba yang hangat-hangat saja. Pilihan jatuh pada soto. Mungkin enak pagi-pagi seperti ini makan soto yang panas.

Akhirnya ditawari soto madura yang enak katanya. Namanya Soto Madura Gubeng Pojok. Lokasinya di Jl. Ketabang Kali, Surabaya. Hampir sederetan dengan pecel Madiun yang waktu ke Surabaya sebelumnya kami kunjungi.

Katanya Gubeng Pojok (foto: pribadi)
Sampai lokasi, suasana sepi. Cuma kita berempat saja dan masing-masing memesan soto dengan seleranya. Saya sendiri memesan soto daging. Yang lain ada yang pesan campur dan jeroan saja.

Tidak lama pesanan datang. Pesanan saya, semangkuk soto yang panas. Isinya kuah soto yang panas, irisan daging yang lumayan besar dan sebutir telur. Dagingnya empuk, tapi saya merasa kurang cocok dengan kuahnya. Jadinya menurut saya rasanya biasa saja. Saya tanya istri saya pun juga sama.

Pakai kayu bakar (foto: pribadi)
Cara memasaknya unik. Panci besar tempat kuah dan dagingnya ditaruh diatas tungku dengan bara kayu bakar. Hingga aroma masakannya bercampur dengan panas kayu bakar dan asapnya menimbulkan aroma tersendiri. Mestinya rasanya enak karena cara masaknya yang unik itu. Sendok untuk mengambil kuah sotonya pun bentuknya unik. Sebuah sendok besar dengan gagang yang panjang dan di ujungnya seperti kepala ayam/naga (saya tidak terlalu jelas melihatnya). Dan tentu saja ada pikulan yang berbentuk melengkung.

Saya masih penasaran dengan soto Gubeng Pojok ini, karena dari pembicaraan saudara, soto ini salah satu soto Madura yang enak. Saya googling, ternyata dugaan saya benar, bukan tempat ini yang terkenal itu. Soto Gubeng Pojok yang sering dibicarakan dan ditulis di blog atau review adalah Soto Madura Haji Ali. Dulunya memang di Gubeng tapi sudah pindah di Jl. Kusuma Bangsa.

Wah jangan-jangan tempat makan saya ini bukanlah Soto Gubeng Pojok yang sering orang Surabaya bicarakan. Pantesan saat saya mampir yang membeli cuma saya, alias sepi. Tapi saya tidak tahu kalau malam atau pas ramai orang makan.

Walaupun begitu, sotonya yang panas, dan saya tambahi sambal agak banyak, membuat saya segar setelah menempuh perjalanan kereta api tadi malam.

Tulisan ini adalah rangkaian tulisan tentang liburan akhir Oktober 2012

4 comments

  1. uenak'e mas, nggarai kepengen mangan soto ae sampeyan mas ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. jare ku sih kurang enak. mengko lek rono maneh arep nyoba sing asli, sing ning jl. kusuma bangsa :-)

      Delete
  2. biasanya masakan kl di masak pake bara kayu suka lebih enak ketimbang di masak pk gas

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya bu, setuju. kenapa ya bisa spt itu? mungkin ibu2 nih yang jago memasak bisa menjelaskan ya.. :-)

      Delete

Post a Comment