Menulis Terencana atau Dadakan?

Menulis terencana kadang-kadang terasa lama, menyulitkan dan tidak kunjung selesai. Tapi tiba-tiba ada ide baru, lalu ditulis dan jadilah tulisan siap tayang. Itu lah yang sering saya alami.

Saat menulis dengan terencana tentu dimulai dengan ingin menulis tema tertentu. Tema-tema sudah dikumpulkan. Lalu dilanjut dengan proses mindmap, tulis cepat, editing. Dengan menulis terencana ini saya malah sering menemui hambatan. Dari mulai bikin mindmap yang tidak kunjung selesai, tulis cepat yang selalu macet di tengah-tengah dan editing yang masih saja tidak dapat menemukan kata-kata yang kita inginkan. Yang ada malah frustasi dan tertundalah menulisnya. Motifasi menulis pun menjadi turun.

Ada suatu ketika yang terjadi malah kebalikannya. Di saat santai, tiba-tiba terlintas suatu tema. Lalu terbayang alurnya mau ditulis seperti apa. Dan proses menulis pun sepertinya lancar saja dari mulai membuat mindmap, tulis cepat dan editingnya. Hasilnya pun jadi lebih enak dibaca dan siap untuk ditayangkan di blog kita.


Salah satu contoh tulisan yang spontan adalah topik yang saya tulis ini. Saat menonton tv tiba-tiba terlintas ide dan langsung saya tulis. Maka jadilah posting ini.

Sebaliknya saya berencana membuat beberapa tulisan tapi tidak jadi juga. Tema-tema sudah dikumpulkan. Beberapa juga sudah dibuatkan mindmapnya. Tapi untuk melanjutkan ke proses selanjutnya masih tertunda sampai sekarang. Itu pun dengan alasan yang kadang-kadang klise, seperti tidak cukup waktunya, tidak mood, atau malah malas. Kadang-kadang juga timbul keadaan dimana mengalihkan perhatian kita dari menulis dan proses pun jadi terhenti.

Nah apakah anda pernah mengalami hal yang sama? Yaitu merencanakan beberapa tulisan tapi tidak jadi. Sementara tiba-tiba saja menulis sesuatu yang terlintas dan menjadi sebuah tulisan.

Dari kejadian di atas saya jadi belajar. Yaitu segera menulis kalau terlintas sebuah ide untuk ditulis. Dan jangan ditunda-tunda lagi. Dan ini ternyata bisa memompa semangat untuk menulis.

3 comments

  1. Saya juga sering mengalami hal serupa. Tulisan terencana berubah jadi beban alih-alih menulis dengan lancar.Ide spontan justru lebih enak hasil tulisannya. Cuma kita kan gak selalu punya ide spontan. Jadi tulisan terencana perlu juga diteruskan :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makanya bu mari kita cari tahu bagaimana caranya agar ide2 spontan itu sering muncul. Agar kita juga lebih gampang menghasilkan tulisan. Caranya bagaimana? Saya sendiri juga masih meraba2. Semoga komentar2 yg lain bisa memberi pencerahan.

      O ya, salam kenal ya bu.

      Delete

Post a Comment