Sepinya Milis Belakangan ini

Milis atau mailing list adalah sarana untuk berinteraksi yang sangat populer. Hanya dengan mendaftarkan email kita maka kita bisa berinteraksi dengan seluruh anggota milis tentang topik tertentu. Lalu kita bisa langsung bertanya dengan mengirimkan email ke milis. Tidak lama kemudian akan ada tanggapan-tanggapan dari yang kita tanyakan. Juga dari anggota lain yang bertanya atau membahas sesuatu secara otomatis kita mendapatkan juga email nya. Jadinya kita bisa mengikuti topik yang sedang dibicarakan.

Begitulah cara milis bekerja. Orang tidak perlu saling kenal. Asal mendaftar, pekernalan seperlunya lalu langsung ikut ke arena diskusi. Peserta bisa langsung mengajukan pertanyaan, atau menjawab pertanyaan pertanyaan yang belum dijawab. Atau berbagi tentang hal lain yang sesuai dengan topik milis.

Kita bisa membahas topik-topik yang spesifik. Bahkan kita juga bisa bertukar fikiran tentang apa saja sesuai dengan minat kita. Tentu saja di masing2 milis sudah menentukan tentang topik apa yang dibahas.

Milis biasanya dibuat berdasarkan topiknya. Maka muncullah milis-milis berdasarkan topik tertentu, hobi, komunitas, keluarga, dst. Hampir setiap bidang ada milisnya masing-masing. Jadi kita tinggal memilih topik apa ang kita sukai dan mencari milisnya. Milis tentang komputer adalah milis yang selalu ramai. Milis tentang agama jg. Milis-milis hobi seperti otomotif, gadget jg ramai.

Dulu saya melanggan milis lebih dari 10 milis. Ada milis yang ramai sekali yang satu hari bisa 100-200 email. Ada juga milis yang biasa aja dan sepi. Tapi umumnya lalu lintas email cukup banyak. Jadi kadang kadang perlu waktu tertentu khusus untuk membaca milis. Tentu saja pengorbanan waktunya sesuai dengan yang kita dapatkan. Kita jadi ter-update tentang apa yang terjadi dan yang baru dari masing-masing milis.

Begitulah selama bertahun-tahun milis sudah menjadi sarana interaksi di dunia maya dengan efektif dan efisien. Ia melengkapi situs-situs dan penyedia konten yang sifatnya cenderung satu arah. Ada juga situs yang memberikan fasilitas komentar, tapi tetap berbeda dengan sebuah milis. Milis benar-benar sarana interaksi dua arah (atau banyak arah) di dunia maya.

Kalau kita perhatikan rupanya dunia interaksi di internet sudah berubah dengan cepat. Ini tentu berakibat dengan milis karena perubahan cara orang berinteraksi di dunia maya. Walhasil milis perlahan-lahan berkurang peminatnya. Anggota lama pun sudah tidak terlalu aktif lagi.

Diantar milis-milis yang saya ikuti dan menurun pamornya yaitu milis ITcenter, Indocell, Kritik-iklan, Indomovie untuk menyebut beberapa. Lihat gambar-gambar di bawah ini untuk melihat menurunnya posting dari bulan ke bulan.



Tetapi ada juga milis yang masih eksis atau makin ramai saja. Misalnya milis Otomotif-l dan Toyota-kijang. Milis ini memang sudah punya anggota yang aktif yang bisa menggerakkan anggota lainnya tetap aktif posting di milis. Anggotanya pun mungkin masih merasa bahwa interaksi di milis ini masih efektif dan efisien. Terus ada juga milis android yang makin ramai saja.


Turunnya pamor milis ini sebenarnya berbalik dengan tenarnya media social networking. Facebook dan Twitter sudah mewabah. Apalagi dengan mudahnya akses internet mobile yang sudah built in dengan shortcut pada social media. Ini makin membuat social networking menjadi makin mewabah. Saya menduga orang sudah beralih aktifitas onlinenya. Mungkin dulu orang yang biasa pakai milis, blog beralih ke Facebook sebagai gantinya. Orang mungkin dulu berdiskusi dan sharing via milis sekarang tinggal posting dan saling berkomentar di wall nya Facebook.

Saya juga menduga saat ini mewabahnya socila media adalah karena platform nya adalah pertemanan. Jadi motivasi awal untuk bergabung ke social media adalah untuk berteman. Baru kemudian dalam perjalanannya untuk aktifitas lain seperti bertukar fikiran atau berbagi sesuatu. Siapa sih yang tidak suka berteman? Karena pada dasarnya secara naluriah manusia adalah ingin bersosialisasi.

Sedang milis kalau kita perhatikan lebih terfokus pada isinya. Dan bukan pada pertemanan di antara anggotanya. Bahkan banyak anggota milis yang senang ber-anonim saat berinteraksi.

Post a Comment