Pak Menteri dan RIM

Awalnya ada kicauan dari account twitter teman, "alasan kenapa RIM (Research In Motion, perusahaan layanan akses Blackberry) akan diblokir...." Wah ada apa ini kok tiba-tiba ada pemblokiran. Saya memang tidak terlalu mengikuti informasi. Membaca berita kebanyakan lewat situs online dan itu pun tergantung waktu sedang tidak ada kegiatan. Makanya sempat penasaran juga kenapa pemerintah, dalam hal ini lewat Mentri Kominfo mengultimatum akan memblokir layanan Blacberry di Indonesia jika tuntutan pemerintah tidak diindahkan.

Setelah cari informasi dari sumber berita online, ternyata memang ada 'masalah' antara pemerintah dengan RIM. Pemerintah merasa sudah membuat permintaan ke RIM perihal layanannya di Indonesia. Versi pemerintah menginginkan RIM buka cabang resmi di Indonesia, membangun servernya (relay) di Indonesia, menyaring konten porno, dll. Permintaan ini menurut versi pemerintah sudah cukup lama diajukan. Tetapi belum ada reaksi dari RIM. Maka keluarlah ultimatum Pak Menteri Tifatul Sembiring yang menjadi heboh dimana-mana.

Saya sebenarnya setuju dengan pemerintah untuk 'menuntut' RIM dengan permintaan tertentu. Wajar saja, karena pelanggan di Indonesia adalah lumayan besar yaitu sekitar 3 juta pengguna. Kita sebagai pelanggan yang besar dan turus tumbuh rasanya wajar kalau menuntut ke pihak penyedia layanan. Tapi saya kurang setuju dengan cara ultimatum akan menutup dan seterusnya. Apa tidak ada cara dan negosiasi yang lain agar kepentingan kita tercapai. Terlebih ultimatum tersebut diberitakan dan menjadi pembicaraan yang ramai di dunia maya.

Saya tidak tahu pak menteri itu sengaja memberi pernyataan pers soal ultimatum atau cuma dikutip aja oleh wartawan pada suatu kesempatan. Tapi efeknya memang dahsyat dan menjadi pemberitaan hangat hingga beberapa hari. Belum lagi printilan-printilan beritanya yang juga menjadi faktor ikutan termasuk komentar yang pahit kalau dibaca dan menyudutkan bagi yang pro dan kontra.

Terlepas dari itu semua, berita tentang RIM dan RI memang menjadi buah bibir. Malah bisa menyaingi kasus besar yang saat ini diberitakan. Belum lagi berita soal pencabutan subsidi BBM dengan cara 'memaksa' menggunakan pertamax yang akan diterapkan 2 bulan lagi. Buat orang yang berpikir konspiratif tentu akan mengait-kaitkan dengan riuh rendahnya pemberitaan soal ultimatum pak menteri dengan pengalihan isu. Saya pun berfikiran seperti itu walau saya bukan pengguna layanan Blackberry.

Lalu bagaimana reaksi RIM? menurut berita yang beredar RIM menghargai permintaan pemerintah Indonesia tentang tuntutannya. Dan dalam waktu dekat akan ada pertemuan antara pak menteri dengan RIM. Bagaimana hasilnya? kita tunggu saja.

2 comments

  1. um ... begitu yah
    saya tidak begitu heboh dengan itu
    karena saya bukan pengguna BB :D

    ReplyDelete
  2. sama dong. saya juga bukan pengguna BB :-) makanya heran kok rame dibahas2 dimana2. jangan2 (seperti yg saya tulis di atas) ini menjadi pengalihan isu yg tidak disengaja

    ReplyDelete

Post a Comment