Jakarta yang Makin Macet aja


Membicarakan macet di Jakarta sebenarnya hal yang sudah basi. Karena hampir semua pihak membahasnya. Apalagi menjelang peralihan tidak dibolehkannya menggunakan BBM bersubsidi untuk kendaraan pribadi. Tapi, dari hari ke hari kemacetan bukannya berkurang, malah makin menjadi-jadi.

Saya tidak mengada ada. Tadi ada kerjaan ke daerah Melawai, Jaksel. Saya menempuh perjalanan dari Bekasi - Melawai memakan waktu 3 jam. Seminggu sebelumnya juga hampir sama, Bekasi - Jl. Dharmawangsa juga 3 jam. Berangkat dari rumah jam 7 pagi, sampai tempat tujuan jam 10 pagi. Dan memang rute yang saya lewati tergolong rute 'maut'. Alias biang kemacetan dari dulu. Rute saya tadi pagi dari Bekasi - masuk tol Bekasi Barat - keluar Cawang - Jl. MT Haryono, Jl. Kapt. Tendean dan lurus saja sampai Blok M.

Kalau saya bandingkan dengan 1-2 tahun lalu dengan rute yang sama, sepertinya tidak semacet sekarang. Dulu selambat-lambatnya 2 jam sudah sampai tujuan (Dulu kantor di daerah Warung Buncit). Kalau dihitung secara kasar, kemacetan sudah meningkat 1/3 nya.



Tadi juga sempat mencoba menyusuri jalan protokol, Jl. Jend. Sudirman mulai dari Blok M hingga bundaran HI. Sepanjang perjalanan sudah tersendat dari awal hingga akhir. Ditambah lagi pemandangan 'kurang indah' perbaikan lajur untuk busway dari Karet - Bundaran HI.

Kalau sudah begini, hidup di Jakarta sudah tidak nyaman lagi. Waktu habis di jalan, BBM juga habis ga karuan (apalagi sebentar lagi tidak disubsidi). Lalu, sebagai orang yang berkeliaran di Jakarta harus bagaimana? Apakah kita terima nasib saja? :-)

Post a Comment