Dual Boot

Salah satu alasan orang tidak mau mencoba linux adalah karena kekhawatiran merusak sistem yang ada (Windows), tidak punya waktu, tidak berani spekulasi, atau cuma pengguna awam saja. Padahal linux itu tidak se angker yang kita bayangkan.

Ini yang saya alami sendiri. Sejak mencoba ubuntu, salah satu varian distro linux, yang saat itu masih versi LTS 6.06. Ternyata setelah dicoba tidak sesulit yang kita bayangkan. Bahkan lama-lama bisa ketagihan. Saya sendiri cuma pengguna biasa komputer dan tidak berlatar belakang teknis. Salah satu satu jurus yang saya pilih adalah 'dual boot'. Yaitu memasang 2 OS pada satu komputer. Jadi kalau saya sedang ingin melakukan kerjaan kantor dimana umumnya mengggunakan OS Windows, maka saat saya nyalakan laptop saya memilih Windows. Demikian juga sebaliknya saat ingin melakukan keperluan pribadi dengan komputer yaitu memilih Ubuntu sebagai pilihan.

Untuk membuat dual boot tidak terlalu sulit. Cuma perlu beberapa langkah saja:
  1. Install Windows sampai selesai. Lalu buat beberapa partisi pada harddisk anda. Kalau saya membagi menjadi 4 partisi (windows, linux, data, swap). Untuk mem-partisi bisa menggunakan software apa saja (Partition Magic, Paragon, dst).
  2. Install linux. Pilih opsi manual saja untuk menentukan linux akan diinstall di partisi mana. Ikuti sampai selesai. Biasanya terakhir akan diproses dengan dibuatnya boot manager oleh linux. Ikuti aja sampai selesai.
  3. Saat restart setelah install linux, akan muncul pilihan mau boot ke mana, windows atau ubuntu. Nah menu ini dalam linux disebut GRUB (menu booting).


Nah, ternyata tidak susah kan untuk membuat dual boot di komputer/laptop kita? Dengan dualboot kita bisa tetap menikmati windows yang dari awal kita bisa, dan mencoba hal-hal baru seputar OS yang berlisensi bebas.

Menu boot untuk laptop saya saat ini adalah Windows 7 dan Ubuntu 10.04. Sebelumnya dual boot nya menggunakan Windows Xp dan Ubuntu 10.04

Post a Comment